Ekonom Nilai Neraca Perdagangan Positif dan Penurunan Pengangguran Jadi Prestasi Setahun Prabowo–Gibran

Jakarta – Memasuki satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berbagai capaian positif dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat menuai apresiasi dari para ekonom nasional. Sejumlah indikator utama menunjukkan perbaikan signifikan, mulai dari neraca perdagangan hingga penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.

Ekonom Great Institute sekaligus Guru Besar FEB Universitas YARSI, Prof. Dr. Perdana Wahyu, menilai kinerja ekonomi nasional dalam satu tahun terakhir tergolong luar biasa. “Dari sisi neraca perdagangan, dalam setahun ini hingga September tumbuh cukup tinggi, sekitar 45,8 persen dari Januari hingga September 2025,” ujarnya.

Ia juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam menekan angka pengangguran secara signifikan. “Per Februari 2025, tingkat pengangguran turun hingga 4,76 persen. Mungkin sekarang akan turun lagi karena program Makan Bergizi Gratis sudah berjalan, program magang juga sudah dilaksanakan, dan Koperasi Desa mulai diaktifkan. Banyak sekali program yang membantu menurunkan angka pengangguran,” jelasnya dalam sebuah dialog di Stasiun Televisi Swasta, Jumat (17/10).

Menurut Prof. Perdana, capaian lain yang patut diapresiasi adalah penurunan angka kemiskinan menjadi 8,47 persen per Maret 2025. Ia menegaskan, “Ini merupakan angka kemiskinan terendah sejak krisis 1998, menandakan bahwa pertarungan Indonesia melawan kemiskinan mencapai puncaknya.” Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,12 persen juga disebutnya sebagai pencapaian yang melampaui ekspektasi banyak pihak. “Pertumbuhan ini sangat luar biasa, bahkan sempat menimbulkan perdebatan di kalangan ekonom karena di luar dugaan,” ujarnya.

Sementara itu, Ekonom Senior Drajad Wibowo juga memberikan apresiasi terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo–Gibran. Ia menilai program swasembada pangan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. “Deregulasi yang dilakukan pemerintah mempermudah petani memperoleh pupuk bersubsidi. Aturan yang dulu berbelit kini disederhanakan, sehingga penyaluran menjadi lebih cepat dan tepat sasaran,” terangnya.

Selain itu, Drajad menilai kebijakan pemerintah yang memberi perhatian besar terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan juga membawa dampak positif. “Sebanyak 15 juta nasabah perempuan kini mendapat akses pembiayaan untuk membuka dan mengembangkan usaha. Ini memperkuat struktur ekonomi keluarga dan mendorong tumbuhnya wirausaha perempuan di berbagai daerah,” tuturnya.

Ia menambahkan, ekonomi kerakyatan terus tumbuh berkat sinergi program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), program magang nasional, dan Koperasi Desa Merah Putih. “Program Makan Bergizi Gratis bahkan terbukti mendorong aktivitas ekonomi di sektor pangan dan UMKM. Ketika anggarannya ditambah, permintaan bahan pangan seperti telur meningkat pesat, dan pemerintah cepat merespons dengan membentuk kelompok usaha desa yang beternak ayam petelur,” jelasnya.

Drajad menegaskan, pemerintah berhasil menjaga keseimbangan antara stabilitas makroekonomi dan penguatan ekonomi rakyat. “Kebijakan swasembada pangan, MBG, dan Koperasi Desa Merah Putih menjadi motor penghidupan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Capaian-capaian tersebut memperlihatkan bahwa dalam satu tahun pertama, pemerintahan Prabowo–Gibran tidak hanya mampu menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga mewujudkan pertumbuhan yang berpihak pada rakyat kecil—sebuah fondasi kuat menuju kemandirian ekonomi nasional.

More From Author

Akademisi Puji Setahun Prabowo–Gibran, Dorong Perluasan Lapangan Kerja dan Penguatan UMKM

Prabowo–Gibran Dinilai Berhasil Bangun Fondasi Kuat Ekonomi dan Kepercayaan Publik di Tahun Pertama Pemerintahan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *